Jumat, 05 November 2010

Mbah Marijan Kesetiaan dan Kecintaan terhadap profesinya


Mbah Hargo, ayah Mbah Marijan

Mungkin jarang orang mengenal nama Raden Ngabehi Surakso Hargo, abdi dalem Kraton Yogyakarta yang diberi tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi. Namun, siapa yang tidak mengenal nama Mbah Marijan? Apalagi saat ini ketika Gunung Merapi sedang pasang aksi mengeluarkan harta karunnya, nama Mbah Marijan sebagai Juru Kunci Gunung Merapi semakin sering terdengar.

Kesetiaan dan kecintaan Mbah Marijan terhadap profesinya tidak ada yang dapat meragukan. Telah berpuluh-puluh tahun beliau mengabdikan diri untuk memelihara dan mengawasi aktifitas Gunung Merapi. Entah sudah berapa kali Mbah Marijan menyaksikan dan merasakan akibat dari aksi Merapi, bahkan di tahun 1994 ketika awan panas sudah melintas di atas rumahnya, Sang Juru Kunci ini tetap setia dengan tugasnya.



Saat ini banyak pihak dibuat "heboh" oleh Mbah Marijan karena keteguhannya untuk tetap tinggal di rumahnya, di saat Merapi sudah "mengguncang dunia" dengan beritanya. Padahal Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY sudah menginstruksikan warga sekitar Merapi untuk evakuasi. Bahkan Kapolres sudah meminta kepada Mbah Marijan secara langsung untuk mau dievakuasi. Beliau tetap menolak. Mungkin kekhawatiran aparat ini bukan hanya karena mengkhawatirkan keselamatan beliau, tapi juga karena ada sebagian masyarakat yang mengikuti sikap beliau sehingga tidak mau dievakuasi.

Menurut Mbah Marijan, yang harus dilakukan saat ini adalah berdoa, nyenyuwun mohon perlindungan dan keselamatan pada Gusti Allah. "Kita semua tidak ada yang dapat mendahului kehendak Tuhan, sehingga tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, oleh karena itu sebaiknya kita meminta pertolongan dari-Nya," kata beliau. Dalam acara doa bersama yang dilakukan di Masjid Al-Amin, Kinahrejo (14/5/06) kemarin Mbah Marijan juga menghimbau "Jangan sebut awan panas itu sebagai wedus gembel, itu penghinaan terhadap Allah dan ciptaan-Nya. Jangan bilang Merapi mbledos, kata-kata seperti itu hanya akan membuat Allah semakin tak senang."

Terlepas dari kontroversi mengenai benar salahnya sikap Mbah Marijan di atas. Aku pribadi sangat salut terhadap Sang Juru Kunci Merapi ini. Salut terhadap pengabdiannya dan kecintaan yang tulus pada profesinya, bukan pengabdian kepada atasannya. Salut terhadap kepasrahannya dan kepercayaannya yang mendalam terhadap Gusti Allah. Salut kepada apresiasinya yang sangat tinggi pada ciptaan-Nya. Bagi Mbah Marijan, profesi sebagai juru kunci Merapi adalah pengabdian kepada Sang Pencipta juga. Selamat jalan mbah marijan... Semoga diterima disiNya amin...


Ponimin mungkin bagi anda yang belum tau beritanya terasa asing dengan namanya.Inilah dia ponimin pengganti mbah marijan yang konon ceritanya dia telah memperoleh sebuah pengglihatan bahwa dirinya melihat sebuah istana nan megah bagaikan kraton yang dihuni Panembahan Senopati.

"Merapi adalah kraton, kraton yang sangat besar. Tahun 1994, saya pernah dapat bisikan dan mengikuti bisikan ke arah atas Merapi," cerita Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10/2010).

Ponimin mengatakan, bisikan itu memintanya untuk memejamkan mata. Nah saat matanya dibuka, Ponimin mengaku melihat sebuah istana nan megah dengan latar putih.

"Di dalam Istana banyak diisi jin dan juga tokoh kerajaan. Di atas istana ada panembahan Senopati," katanya.

Ponimin disebut-sebut sebagai penerus Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi yang tewas terlempar debu panas Merapi. Bahkan, terbetik kabar, lelaki berkumis tipis itu lebih sakti dari Mbah Maridjan.

Ponimin adalah seseorang yang berhasil selamat dari wedhus gembel atau erupsi merapi tersebut. Pada saat wedus gembel menerjang , dia berada di rumahnya di Dusun Kaliadem Kepuharjo. Dimana Rumah ponimin adalah rumah terakhir di jalan menuju kawasan lava Tour, yang berjarak sekira 5-6 km dari Puncak Merapi.

kalau disoroti dalam kehidupan sehari-harinya dikenal sebagai administrasi keuangan di desa kepuharjo. Selain itu Ponimin sebelumnya juga tercatat sebagai abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta. Gelar terakhir Ponimin adalah Surakso Ponihardja.

Ponimin sadar kini menjadi sorotan hampir semua media, baik cetak maupun elektronik. Apalagi setelah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, terang-terangan meminta dirinya meneruskan tugas yang ditinggalkan Mbah Maridjan.

namun mengenai kebenarannya masih kita tunggu aja apakah berita mengenai ponimin pengganti mbah marijan kita tunggu saja keputusannya.
disadur dari berbagai sumber...
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright mix's BLoG 2012 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
| by MIX